Saturday, November 9, 2019

Penyebab engine kurang tenaga ( low power )

setelah kemarin kita diskusi mengenai penyebab utama kerusakan komponen hydraulic , sekarang saatnya kita diskusi mengenai kerusakan pada engine.

trouble engine low power atau sering kita sebut dengan tenaga mesin yang lemah / lambat / loyo sebenarnya terjadi karena pada "system pembakaran , campuran antara udara dan bahan bakar tidak sesuai" , jadi menyebabkan putaran engine ( rpm ) tidak maksimal ( rendah ).

tanda tanda engine mengalami low power / kurang tenaga :
1. putaran engine ( rpm ) di bawah standard nya.
- silahkan ukur rpm engine pada low idle,high idle , stall speed ( unit yang memakai torque converter seperti bulldozer,dump truck,grader ) atau rate speed ( excavator ) bandingkan hasil pengukuran dengan standard dari buku shop manual.( buku panduan perbaikan dari factory ).
kemudian apa yang akan dilakukan jika putaran engine dibawah standard ? ( nanti kita diskusikan di kolom komentar,,,hehehehehe.

2. asap yang keluar dari muffler ( knalpot / exhaust pipe ) berwarna hitam atau putih.
- jika asap berwarna hitam ,ini indikasi bahwa campuran bahan bakar dengan udara tidak sesuai ( kekurangan udara yang masuk ke ruang bakar ) yang membuat udara kurang adalah :
- air cleaner buntu
- ada kebocoran udara sebelum masuk ke ruang bakar ( hose bocor pada air intake , aftercooler bocor , exhaust gas yang ke turbo bocor parah , turbocharger rusak. )

- jika asap berwarna putih , ini indikasi bahwa fuel yang terbakar tidak sempurna , bisa kerena pengabutan bahan bakar tidak sempurna , ( injector kencing , tekanan injector kurang standard , timing injection kurang tepat ).

untuk unit yang sudah memakai system High Pressure Injection ( HPI ) , Common Rail Injection ( CRI ) , dan High Pressure Common Rail Injection ( HPCRI ) dan sejenis nya , jika terjadi engine low power biasanya akan muncul error pada monitor panel sehingga dapat mempermudah temen temen untuk menganalisa dan akan ada berhubungan dengan electric system pada unit.Tetapi untuk engine type konvensional ( jadul : yang memakai Fuel Injection Pump / FIP dan nozzle ) tidak muncul error dan memang hanya mechanical nya saja yang perlu dilakukan pengecekan.

Demikian materi singkat hari ini , semoga bermanfaat , jika ada pertanyaaan atau diskusi , silahkan tuliskan di kolom komentar.

salam,
hartono

Thursday, November 7, 2019

Penyebab utama rusaknya komponen hydraulic system

1.kualitas oli hydraulic
2.temperature oli hydraulic
3.tekanan ( pressure ) oli hydralic

ketiga hal di atas adalah penyebab utama dari kerusakan komponen hydraulic system.

pada kesempatan ini , mari kita diskusikan mengapa tekanan ( pressure ) oli hydraulic dapat menyebabkan kerusakan pada komponen hydraulic ( main pump , cylinder ,hose , oring , dll )

jika di dalam system hydraulic pressure nya tidak sesuai dengan standardnya, maka apa yang akan terjadi ?

1.terjadi kelebihan pressure pada hydraulic system , misalkan pressure discharger main pump melebihi dari standard nya , apa yang akan terjadi ?
 - tekanan oli yang tinggi akan membuat oli hydraulic akan cepat mengalami panas , dari penjelasan sebelum nya , panas sangat membuat material plastik , karet , dll akan mempercepat kelelahan bahan , padahal bahan bahan tersebut mayoritas ada pada komponen hydraulic system.

- tekanan yang tinggi akan membuat material dari komponen hydraulic cepat rusak.misalkan hose ( selang ) jika terkenan pressure tinggi terus menerus akan cepat mengalami kebocoran . dan presurre yang tinggi juga mengakibatkan getaran yang besar pada hose hydraulic sehingga jika terjadi gesekan akan semakin mudah bocor hose tersebut.

perlu di ingat Pressure hydraulic yang tinggi "TIDAK" membuat flow oil hydraulic  juga tinggi

jadi pressure dengan flow tidak berbanding lurus , kita tahu bahwa untuk mempercepat pergerakan yang cepat pada hydraulic cylinder diperlukan flow oli yang besar , bukan pressure oli hydraulic yang tinggi.

kesimpulannya , 
1. jika kita mampu menjaga kualitas oli hydraulic secara bersih dan viscositas ( kekentalan ) sesuai standard , maka umur komponen hydraulic system dapat mencapai OPTIMUM.

2. jika kita mampu menjaga temperature oli hydraulic di bawah 80°C , maka unit tidak akan mengalami overheat pada oli hydraulic , dan kerusakan premature pada komponen hydraulic system dapat di hindari.

3. jika kita mampu menjaga pressure ( tekanan ) pada hydraulic system , maka kondisi temperature juga tidak akan tinggi dan buat apa dengan pressure tinggi , kan tidak akan menambah kecepatan pergerakan unit ( circle time ) malah akan menimbulkan "hydraulic lost".

maka dari itu lakukan pengecekan pressure hydraulic system secara periodic ( pressure main pump ) dan lakukan penyetelan ( adjustment ) jika di temukan pressure yang tidak dalam range standard.

demikian sharing hari ini , semoga bermanfaat.

salam,
hartono

Wednesday, November 6, 2019

Penyebab komponen hydraulic exacavator cepat rusak ( lanjutan )

setelah tadi kita bahas penyebab utama kerusakan komponen hydraulic adalah :1.kualitas oli hydraulic.
2.temperature hydraulic system.
pertanyaan nya .mengapa temperature hydraulic system yang tinggi menyebabkan komponen hydraulic cepat rusak?
temperature kerja yang baik pada system hydraulic adalah tidak lebih dari 80°C,jika lebih maka material komponen akan cepat mengalami kerusakan akibat kelelahan bahan ( fatique fracture ).kita tahu komponen hydraulic berasal dari bahan : 
1.karet,plastik ( bahan dari seal cylinder,oring control valve , hose hydraulic )jika temperature oli hydraulic y misal 90 - 100°C maka plastik sama seal ( seal & oring ) akan cepat mengalami getas dan mudah patah,,sehingga terjadi trouble kebocoran oli,,cylinder bocor dan turun dengan sendirinya ( drifting )
2.besi,kuningan komponen main pump dan yang lainnya,,jika terkena panas yang tinggi terus menerus,hal ini akan mengakibatkan perubahan bentuk dan memuai sehingga dapat juga menyebabkan gesekan gesekan yang berat sehingga laju keausan inner part nya semakin cepat,,jal ini dapat menyebabkan internal leaks yang besar pada komponen main pump , control valve.

maka dapat disimpulkan,menjaga temperature hydraulic di bawah 80°C adalah cara yang baik untuk mencegah kerusakan komponen akibat overheating pada oli hydraulic. 

Cara nya bagaimana ?
1.rajin mencuci oli cooler hydraulic , karena komponen yang untuk mendinginkan oli hydraulic adalah oli cooler hydraulic,,bersihkan fin dan core nya.cara untuk mengetahui core ( tube ) oli cooler hydraulic buntu atau tidak adalah sebagai berikut : 
Ukur dengan thermometer digital pada bagian upper tank dan lower tank oil cooler hydraulic.standard temperature nya selisih upper dan lower tank tidak lebih dari 10°C.jika temperature upper dikurangi temperature lower lebih dari 10°C,kemungkinan core ( tube ) oil cooler mengalami kebuntuan,,jadi perlu dibersihkan.

2.pastikan kipas untuk mendinginkan oil cooler  berputar dengan baik ( jika unit yang memakai V-Belt,,pastikan belt tidak slip , jika unit yang memakai fan motor,maka ukur fan speed fan motor nya sesuai dengan standard ,,yach sekitar 1125 rpm saat high idle.

3.segera lakukan perbaikan jika terjadi kebocoran pada control valve ,cylinder dan main pump.karena kebocoran juga penyumbang panas berlebih dalam system hydraulic.

sekian pembahasan dari penyebab komponen hydraulic cepat rusak.untuk penyebab yang nomer 3,sksn kita bahas setelah ini ya.

semoga bermanfaat.silahkan jika ada yang akan di diskusikan di sini.

salam,
hartono

Tuesday, November 5, 2019

PENYEBAB UTAMA KERUSAKAN KOMPONEN HYDRAULIC PADA EXCAVATOR

Kerusakan yang terjadi pada komponen hydraulic system ( main pump , control valve , hydraulic cylinder ,dll ) penyebab utama nya adalah :
1.kualitas oli hydraulic
kebersihan oli hydraulic menjadi kunci dari awet nya komponen hydraulic.adanya kontaminasi di dalam oli hydraulic menyebabkan tergoresnya komponen yang bergesekan terus menerus, hal ini yang menyebabkan scratch pada cylinder , control valve dan main pump.Jika sudah mengalami scratch / tergores maka akan terjadi namanya internal leaks ( kebocoran dalam komponen ) hal ini menyebabkan trouble hydraulic low power dan panas oli hydraulic akan meningkat. pertanyaan nya, mengapa bisa mengakibatkan hydraulic low power ? karena oli akan bocor melewati di sela sela bagian yang scratch , sehingga oli tidak meneruskan tenaga secara maksimal,( contoh : jika housing cylinder hydraulic scracth, maka pergerakan rod cylinder akan lambat karena oli yang menekan piston, sebagian akan bocor di samping sela sela ruang scracth tadi ),kemudian terkontaminasinya oli hydraulic akan menyumbat lubang kecil ( oriffice ) pada control valve,sehingga kerja control valve akan terhambat.sirkulasi oli kurang lancar pada valve.

untuk membuat oli hydraulic tetep terjaga kebersihannya dengan cara :
1.lakukan penggantian semua filter hydraulic ( line filter , return filter , drain filter ) secara teratur sesuai rekomendasi dari factory pembuat unit.misal setiap 1000 jam kerja unit.

2.lakukan penggantian oli hydraulic secara teratur, ingat : saat unit beroperasi pasti akan mengalami keausan komponen yang larut bersama oli hydraulic,,,sehingga oli hydraulic akan kotor.

3.lakukan flushing ( gambaran y adalah , jika anda dirumah punya aquarium , system kerja nya seperti aquarium tools nya.oli hydraulic diputar di luar system dan disaring dengan saringan di luar )oli hydraulic setiap service.

sekian pembahasan mengenai penyebab rusaknya komponen hydraulic system.
1.kebersihan oli hydraulic.
2.
3.

untuk penyebab nomer 2 & 3 akan kita bahas nanti ya.

perlu diketahui harga komponen hydraulic tidak lah murah maka perlu melakukan perawatan hydraulic system dengan benar. dan perawatan adalah investasi ,,hasilnya adalah produktifitas alat akan tinggi.

mari kita diskusikan di sini jika ada yang mau menambahan.

salam,

hartono exca

Sunday, December 11, 2016

CHECK PORT MAIN PUMP

 Semangat pagi kawan kawan semua,bertemu kembali dalam bahasan hydraulic system khusunya CLLS system untuk pump regulation dari salah satu distributor unit alat berat yaitu KOMATSU.

Pada materi sebelumnya kita sudah mengetahui fungsi dan cara kerja dari komponen CLLS dan untuk sekarang ini,akan kita bahas cara mengukur dari pump regulation.

 Gambar di samping merupakan gambar yang saya ambil dari shop manual unit komatsu.Di situ ditunjukan posisi pemasangan ptrssure gauge untuk bagian yang akan dilakukan pengukuran pump regulation.

Pastikan jangan sampai salah memasang pressure gauge,perhatikan nilai dari pressure gauge, jangan sampai memasang pressure gauge yang nilainya di bawah nilai pressure gauge yang dicantumkan pada gambar tersebut.

Alangkah baiknya lakukan pemasangan pressure gauge seperti gambar di samping agar saat pengukuran dapat diketahui bersama ukuran ukuran yang menjadi standard dari CLLS system itu sendiri.


Gambar di atas merupakan form yang digunakan untuk mengukur performance dari unit excavator khusus nya PC200-8 dari KOMATSU.

Sebelum melakukan pengukuran CLLS system alangkah baiknya memastikan kodisi engine terlebih dahulu dengan cara melakukan parameter pengukuran pada form yang pertama.Setelah hasil pengukuran engine normal,silahkan melanjutkan melakukan pengukuran ke hydraulic systemnya. 

Demikian uraian singkat dari persiapan melakukan pengukuran CLLS system dan juga lokasi port untuk melakukan pengecekan serta form standard dari KOMATSU dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui performance dari unit excavator.

Pada kesempatan mendatang kita akan bahas satu per satu cara mengukur dan melakukan penyetelan jika hasil pengukuran pada main pump terjadi deviasi.

salam,
hartono




Sunday, December 4, 2016

CARA SETTING MAIN PUMP lanjutan

CLSS ( Closed Center Load Sensing System ) yang mempunyai beberapa kelebihan yaitu :
 - Fine control tidak terpengaruh dengan load.
 - Fine control bisa dilakukan walaupun untuk kerja digging.
 - Pada saat proses kombinasi dapat dilakukan dengan lebih mudah, karena dengan adanya flow divider.
 - Lebih hemat energi dengan adanya variable pump kontrol sesuai beban yang diterima pada saat operasi.

CLSS terdiri dari 4 komponen utama yaitu variable capacity piston pump, control valve, dan hydraulic cylinder.
Hydraulic pump terdiri dari pump body, PC valve dan LS valve.

Prinsip dasar CLLS system pada hydraulic excavator komatsu:
Untuk pengaturan sudut pompa menggunakan LS valve dan PC valve.
LS valve akan bekerja berdasarkan perbedaan pressure dari main pump pressure PP dengan LS pressure yang berasal dari output control valve. Atau SPLS = PP – PLS.
Sudut swash plate pada main pump akan akan menjadi maksimum pada saat SPLS berada di bawah set pressure LS valve.
Hal  ini  terjadi pada saat  load  dari actuator besar. Dan bila SPLS berada di atas set pressure maka sudut pompa akan menjadi minimum.

Fungsi LS Valve
LS (Load Sensing) valve akan digunakan untuk  mendeteksi beban kerja dan mengatur flow discharge main pump.
Valve  ini  akan  mengatur  main  pump delivery (Q) sesuai dengan differential pressure (∆PLS) = PP–LS, disebut sebagai LS differential pressure karena merupakan perbedaan antara main pump pressure PP dan control valve outlet port pressure PLS.
Pressure (PLS) atau disebut sebagai LS pressure akan masuk dari control valve output.LS selector pressure akan masuk dari proportional solenoid valve.

Hubungan antara LS differential pressure  dengan main  pump pressure (PP) dan LS pressure (PLS) adalah : ∆PLS = PP – PLS
Dan  pump delivery (Q) akan berubah.Perubahan  tersebut  mengacu kepada LS selector current   (ISIG) dari LS-EPC valve.

Bila arus LS - EPC berubah dari 0 Ampere menjadi 1 Ampere, maka setting kekuatan dari spring juga akan berubah maka pump delivery switching point akan berubah.
Bila LS differential berubah pada pada 10 kg/cm2 sampai dengan 25 kg/cm2, maka controller akan merubah supply arus menuju ke LS – EPC, sehingga LS – EPC akan memberikan supply pressure oli yang akan digunakan untuk mendorong LS valve.
Bila arus yang masuk ke LS – EPC semakin  besar,  maka supply oli yang akan keluar menuju ke LS valve juga akan semakin besar.Semakin besar LS differential pressure, maka sudut pompa akan menjadi semakin minimal.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulan bahwa LS valve adalah, bila control valve dalam keadaan netral, maka sudut pompa akan dibuat menjadi minimum untuk mengurangi kerugian hydraulic / hydraulic loss pada saat attachment tidak digerakkan.
Kemudian pada saat hydraulic system relief karena beban berlebih maupun saat cylinder berada di posisi end stroke, maka sudut pompa juga akan diposisikan ke posisi minimum untuk mencegah terjadinya overheat hydraulic dan beban berlebih yang diterima oleh engine.
Pompa akan berada pada posisi sudut maksimum  atau flow  discharge  besar pada saat unit beroperasi dan pressure di system tidak melebihi relief system.


Fungsi PC Valve :
Pada saat pump discharge pressure PP1 (self pressure) dan PP2 (other pump pressure) dalam kondisi high pressure, maka PC valve akan mengatur kerja dari pompa.Sehingga, banyaknya flow oli yang akan di supplay ke control valve akan dijaga sesuai beban dari engine, walaupun control lever telah kita digerakkan ke posisi full stroke.

Bila discharge pressure dari pompa telah mengalami kenaikan pressure karena beban yang diterima selama operasi, maka PC valve akan menurunkan flow delivery dari pompa.Namun bila pump delivery pressure menjadi turun, maka PC valve akan menaikkan pump delivery.

Controller akan memonitor actual engine speed dengan menggunakan media engine speed sensor.
Bila engine speed mengalami penurunan karena bertambahnya beban operasi, maka controller akan mengurangi sudut pompa.Sehingga, pump flow delivery akan berkurang.Bila pump flow delivery berkurang, maka engine tidak akan mati karena beban operasi yang berlebihan.

Demikian sedikit penjelasan mengenai CLLS system pada hydraulic system excavator komatsu,semoga bermanfaat dan akan saya lanjutkan di kesempatan yang akan datang.

salam,
hartono